Selasa, 04 Oktober 2011

Qischil Dipecat...!!!



PALEMBANG. Lepasnya Si Phiton ternyata berentet panjang dan berdampak buruk buat mantan pemain Persik Kediri Qischil G Minny. Pasalnya proyeksi hadirnya Qischil di Sriwijaya FC merupakan campur tanggan Budi Sudarsono. Dengan demikian sontak saja Managemen dan Pelatih memecat Qischil dari skaud Laskar Wong Kito.

“Kita telah memecat Qischil. Soalnya Qischil satu paket dengan Budi. Jadi otomatis kalau Budi batal dikontrak, Qischil juga demikian,’’ kata Hendri Zainuddin Direktur Teknik dan SDM (PT.SOM)

Hal serupa kemudian ditegaskan kembali oleh Jamaluddin Asisten Manager Sriwijaya FC. Pihaknya langsung bergerak cepat pasca hengkangnya Budi. “Qischil dan Budi itu satu paket, artinya kalau Budi berhenti, Qischil juga demikian. Kita sudah sampaikan, dan Qischil bisa menerimanya, ” tambah Jamal

Kemudian pemain kelahiran Jawa Timur ini langsung saja meningalkan Bumi Sriwijaya (Palembang) Senin (02/10) sore. Qischil memang belum mendapatkan kontrak secara resmi dari Manajemen Sriwijaya FC. Mantan pemain Persik Kediri baru sebatas pengajuan kontrak dan belum sepenuhnya disetujui Manajemen. Meski demikian, Qischil telah mendapat uang tanda jadi sebesar Rp 20 juta.

“Untuk Qischil kita beri keringanan untuk mengembalikan uang tanda jadi hanya 50 persen saja, menjadi Rp 10 juta. Soalnya kita cukup maklum, karena pasti sudah digunakan untuk membiayai keluarganya,’’ ungkap Jamal.

Sedangkan untuk Budi, Jamal menegaskan tidak ada dispensasi. “Budi tetap mengembalikan uang tanda jadi sebesar Rp 75 juta. Saya dapat informasi Budi akan segera mengembalikan uang tersebut,’’ bebernya.

Sementara pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi membenarkan pihaknya telah memecat Qischil. Pria asli Solo ini menyebut hal tersebut memang sesuai dengan perjanjian dengan Budi beberapa waktu lalu. “ Budi dulu minta satu paket dengan Qischil. Artinya tidak mungkin Budi keluar, tapi Qischil masih tetap di Sriwijaya FC,’’ tegasnya. (MLM)



Profil
Nama : Qischil Gandrum Minny
TTL : Jawa Timur, Ngajuk 22 Juli 1987

Karir klub
Persik Junior 2004
Persik Senior 2005-2008
Persi Kudus 2008
Persik Kediri 2009-2010
Barito Putra 2010-2011

Greg Perluh Waktu 2-3 Hari Tentukan Sikap!


PALEMBANG.Lepasnya si Phiton julukan Budi Sudarsono dari gengaman tidak menyurutkan Sriwijaya FC untuk kembali mendatangkan striker tajam dilini depan. Bidikan selanjutnya pemain naturalisasi Greg Nwokolo rencannya akan dihadirkan ke Bumi Sriwijaya.


Managemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM) ternyata tidak main-main untuk mendatangkan striker asal Persija Jakarta ini. Pasalnya pemain lincah ini mengaku kepada wartawan koran ini kalau dirinya sudah dihubungi pihak managemen.“Iya, mereka sudah menghubungi saya,“ jelasnya singkat.


Lebih lanjut pemain asal Nigeria yang sudah berganti kewarganegaraan (WNI) ini kembali mengutarakan kepada Palembang Ekspres dirinya tidak langsung bisa menerima tawaran yang diberikan Laskar Wong Kito julukan Sriwijaya FC.
“Saya berikan waktu kepada managemen Sriwijaya FC sekitaran 2-3 hari lagi saya akan berikan keputusan,“ ungkapnya.


Diakui Greg, waktu 2-3 hari yang diberikannya kepada Laskar Wong Kito bukan semata-mata dirinya menolak pinangan Sriwijaya FC. “Secara jelas saya sekarang masih berstatus pemain Persija Jakarta. Jadi saya harus menyelesaikan urusan disini dulu,” ceplosnya.


Dengan demikian, tampaknya lampu hijau mulai bersinar, musim depan barisan Ka-Ka (Kas Hartadi-Kayamba) dilini akan dilengkapi Greg untuk memborbardir lini pertahanan lawan. Tetapi, status kewarganegaraan Greg Nwokolo merupakan faktor yang mengiurkan bagi tiap klub. Wajar saja kalo klub-klub peserta Indonesia Super League (ISL) jatuh hati kepadanya. “Tawaran dari klub-klub kepada saya ada, tetapi saya tidak bisa bilang siap-siapa saja tidak etis,“ tutupnya.


Menurut bank data Palembang Ekspres, Gregory Junior Nwokolo terbilang pemain yang sangat tajam dan memiliki insting gol. Pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) edisi 2010-2011 koleksi gol yang dikemasnya sebanyak 13 gol dan 3 kali kartu kuning.


Striker muda asal Bangka Belitung (Babel) Risky Nofrianyah disebut-sebut merupakan pemecah solusi lini depan SFC. Hadirnya Greg Nwokolo diskuad Laskar Wong Kito pastinya menambah tajam lini depan Sriwijaya FC. Sedangakan Laskar Wong Kito sendiri sudah mengkoleksi 3 striker Kayamba Gumbs, Risky Nofrianysah dan Hilton Moreira.

Rabu, 20 Juli 2011

Sriwijaya FC Lepas Oktovianus Maniani







Pertimbangan melepas Okto adalah sikapnya saat di dalam dan di luar lapangan sepanjang musim lalu.

Tak disangka-sangka manajemen Sriwijaya FC justu melepas striker muda berbakat Oktovianus Maniani dari skuad tim musim depan.

Padahal, pada rencana awal, pemain bertubuh mungil itu tetap dipertahankan karena dipandang memiliki kontribusi positif bagi tim.

"Hari ini, manajemen dan pelatih telah memutuskan untuk melepas Okto. Kami akan cari pengganti yang memiliki kualitas sepadan dengan dia," ujar pelatih Kas Hartadi yang dihubungi dari Palembang, Selasa (19/7).

Menurut dia, yang menjadi pertimbangan adalah sikap Okto saat di dalam dan di luar lapangan pada sepanjang musim lalu.

Pemain asal Papua itu dipandang terlalu bersikap individual saat berada di lapangan, dan kurang disiplin dalam mengikuti aturan pelatih.

Sejatinya, hal itulah yang sering kali membuat pelatih Ivan Kolev (pelatih musim lalu) menjadi berang, dan terpaksa mengeluarkannya setelah beberapa menit diturunkan dalam suatu pertandingan.

"Sebenarnya kami tidak mau mengungkapkan penyebab dilepasnya Okto, karena tidak etis rasanya. Tapi, memang ada kaitannya dengan masalah perilaku Okto selama ini," ujar dia.

Senin, 18 Juli 2011

Sriwijaya FC Gagal Dapatkan Herman Dzumafo Epandi

Kontrak yang diminta bintang PSPS itu terlampau tinggi.

Laporan Muhammad Alfhat dari Palembang
18 Jul 2011 02:28:00

Sriwijaya FC tertarik menjadikan penyerang PSPS Pekan Baru Herman Dzumafo Epandi sebagai pemain musim depan, tapi keinginan itu tidak dapat diwujudkan karena terganjal harga.

Dzumafo mematok harga yang terlampau tinggi, yang tidak sesuai dengan kantong Sriwijaya FC.

"Kami terpaksa mundur karena pihak Dzumafo menawarkan Rp1.5 miliar per musim," ujar Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin di Palembang, Minggu.

Maklum saja, Sriwijaya FC tidak bisa lagi semaunya dalam belanja pemain mengingat musim depan tidak akan dibantu dana APBD lagi.

Manajemen SFC telah menetapkan kisaran harga pemain asing, untuk melakukan penghematan dan sebagai gantinya manajemen SFC akan membidik striker lain, seperti Aldo Bareto (Persiba Balikpapan) dan Goncalves Da Costa (Persijap Jepara).

"Rencana tim musim depan adalah mencari striker asing untuk jadi tandem Kayamba di lini depan. Ada beberapa nama yang masuk dalam daftar seperti Aldo Bareto, tapi semua akan dibicarakan lagi dengan pelatih."

Sementara itu untuk meningkatkan kontribusi pemain lokal terhadap tim sebagai tanggung jawab moral mengangkat nama pesepakbola Sumsel di kancah nasional, SFC berencana mengangkat Jeki Arisandi masuk dalam tim utama.

"Jeki mengalami peningkatan kemampuan sejak bergabung dengan SFC musim lalu, sehingga musim depan dia akan dimasukkan dalam tim inti," ujar Hendri.

Menurut dia, kualitas Jeki telah terbukti meskipun terbilang jarang diturunkan oleh pelatih Ivan Kolev pada musim lalu.

"Jeki sempat bermain saat babak penyisihan AFC Cup, selain itu dia juga terpanggil mengikuti seleksi Timnas U-23 beberapa waktu lalu. Artinya, dia memang sudah layak masuk tim inti," tandasnya.

Negosiasi Pemain Digelar di Jakarta

PALEMBANG - Direktur Keuangan PT SOM Augie Bunyamin mengatakan, proses negosiasi pemain terus dilakukan lewat ponsel. Untuk memastikannya, maka SFC mengutus pelatih Kashartadi ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan 19 pemain.

"Kepastian negosiasinya di Jakarta termasuk pemain-pemain yang akan kita rekrut nantinya," jelas Augie, Minggu (17/7/2011).

Menurut Augie, negosiasi perlu dilakukan di Jakarta karena ada beberapa pemain yang memperkuat Timnas, kemudian rata-rata para pemain memang tinggal di Jakarta.

"Lebih strategis jika negosiasi digelar di Jakarta," jelas Augie.

Kas Risau Soal Regulasi LSI


PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi mengaku risau dengan tidak kunjung ada kejelasan tentang regulasi dari kepengurusan PSSI yang baru soal format Liga Super Indonesia (LSI). Dia pun menunggu jadwal tentang kapan dimulainya kompetisi.

"Sebab persoalan jadwal kompetisi dan regulasi itu sangat berpengaruh kepada persoalan persiapan tim ini nantinya," kata Kashartadi, Minggu (17/7/2011).

Menurut Kas, jika sudah ada kepastian maka program yang disusun pun tidak ada masalah. Pasalnya jika kompetisi baru dimulai Desember tentunya tidak perlu terburu-buru menggelar latihan. Sebaliknya, jika kompetisi dimulai September, maka latihan akan segera dimulai para hari ketiga pelaksanaan bulan Puasa.

"Artinya ada target-target. Sebab dengan tim yang ada saya pikir kita hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 bulan untuk mmempersiapkan, tetapi jika belum ada kepastian, maka akan cukup sulit mengatur program," urai Kas.

Jumat, 15 April 2011

The Red Equador Fokus Disiplin Tinggi

PALEMBANG-Pelatih Bontang FC, Fakhri Husaini terus berusaha keras untuk menemukan racikan moncernya guna hadapi Sriwijaya FC. Terakhir, Fakhri mencoba memaksimalkan anak asuhnya soal transisi dari menyerang dan bertahan.
    “Sriwijaya merupakan tim kuat. Pemain mereka rata-rata pemain yang hebat. Jadi, kami harus disiplin soal bertahan atau menyerang. Terpenting, anak-anak harus diplin tinggi,” ungkap Fakhri Husaini.
    Menurut Fakhri, penyebab utama kekalahan 2-3 dari Sriwijaya (19/1) lalu adalah turunya disiplin yang diperagakan anak asuhnya. “Sebenarnya bukan karena perubahan materi dan perubahan pemain pada tim lawan. Tapi, karena kedisiplinan yang perlu dibangun lagi,” lanjutnya.
    Wajar, bila Fakhri menilai displin anak asuhnya sedikit menurun dibandingkan musim sebelumnya. Ini dibuktikan, kekalahan 2-3 pada leg pertama musim ini merupakan kekalahan perdana yang dialami Bontang FC.
    Ya, sebelumnya The Red Equator (julukan Bontang FC) belum terkalahkan saat melawan Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Ya, dari 4 kali bentrok, Bontang mampu mengoleksi 3 kali kemenangan dan satu kali seri.
    Nah, pada bentrok yang akan digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, besok (16/4), Bontang FC berharap bisa kembali memetik poin saat lawan Sriwijaya FC. Target curi poin itu sendiri dibidik untuk menaikan peringakt Bontang FC yang masih bercokol diperingkat dasar klasemen sementara Indonesia Super League (ISL).
    Untuk memuluskan target itu,  Bontang FC terus berlatih keras untuk menemukan peforma terbaiknya. Contohnya, meski hujan deras mengguyur Laskar Khatulistiwa (julukan lain Bontang FC), Marchelino dkk tetap melahap latihan dengan serius.
    Selain mempersiapkan diri secara matang, Fakhri Husaini juga mempelajari karakter permainan Laskar Sriwijaya. Seperti, menyaksikan laga Sriwijaya FC saat jamu Song Lam Nghe An (Vietnam) pada laga lanjutan AFC Cup grup F, Rabu (13/4) lalu.
      Menurutnya tidak ada yang berubah dari cara bermain Sriwijaya FC. Baik gaya permainan atau lainnya. “Permainan mereka masih seperti yang dulu. Tapi, bukan berarti itu menjadi peluang mudah bagi Bontang FC. Kami tetap harus waspada. Untuk membangun kedisiplinan tim. Pada uji coba lapangan nanti kami akan terus memantabkan taktik,” pungkasnya. (mg43/adc/jpnn)