Rabu, 20 Juli 2011

Sriwijaya FC Lepas Oktovianus Maniani







Pertimbangan melepas Okto adalah sikapnya saat di dalam dan di luar lapangan sepanjang musim lalu.

Tak disangka-sangka manajemen Sriwijaya FC justu melepas striker muda berbakat Oktovianus Maniani dari skuad tim musim depan.

Padahal, pada rencana awal, pemain bertubuh mungil itu tetap dipertahankan karena dipandang memiliki kontribusi positif bagi tim.

"Hari ini, manajemen dan pelatih telah memutuskan untuk melepas Okto. Kami akan cari pengganti yang memiliki kualitas sepadan dengan dia," ujar pelatih Kas Hartadi yang dihubungi dari Palembang, Selasa (19/7).

Menurut dia, yang menjadi pertimbangan adalah sikap Okto saat di dalam dan di luar lapangan pada sepanjang musim lalu.

Pemain asal Papua itu dipandang terlalu bersikap individual saat berada di lapangan, dan kurang disiplin dalam mengikuti aturan pelatih.

Sejatinya, hal itulah yang sering kali membuat pelatih Ivan Kolev (pelatih musim lalu) menjadi berang, dan terpaksa mengeluarkannya setelah beberapa menit diturunkan dalam suatu pertandingan.

"Sebenarnya kami tidak mau mengungkapkan penyebab dilepasnya Okto, karena tidak etis rasanya. Tapi, memang ada kaitannya dengan masalah perilaku Okto selama ini," ujar dia.

Senin, 18 Juli 2011

Sriwijaya FC Gagal Dapatkan Herman Dzumafo Epandi

Kontrak yang diminta bintang PSPS itu terlampau tinggi.

Laporan Muhammad Alfhat dari Palembang
18 Jul 2011 02:28:00

Sriwijaya FC tertarik menjadikan penyerang PSPS Pekan Baru Herman Dzumafo Epandi sebagai pemain musim depan, tapi keinginan itu tidak dapat diwujudkan karena terganjal harga.

Dzumafo mematok harga yang terlampau tinggi, yang tidak sesuai dengan kantong Sriwijaya FC.

"Kami terpaksa mundur karena pihak Dzumafo menawarkan Rp1.5 miliar per musim," ujar Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin di Palembang, Minggu.

Maklum saja, Sriwijaya FC tidak bisa lagi semaunya dalam belanja pemain mengingat musim depan tidak akan dibantu dana APBD lagi.

Manajemen SFC telah menetapkan kisaran harga pemain asing, untuk melakukan penghematan dan sebagai gantinya manajemen SFC akan membidik striker lain, seperti Aldo Bareto (Persiba Balikpapan) dan Goncalves Da Costa (Persijap Jepara).

"Rencana tim musim depan adalah mencari striker asing untuk jadi tandem Kayamba di lini depan. Ada beberapa nama yang masuk dalam daftar seperti Aldo Bareto, tapi semua akan dibicarakan lagi dengan pelatih."

Sementara itu untuk meningkatkan kontribusi pemain lokal terhadap tim sebagai tanggung jawab moral mengangkat nama pesepakbola Sumsel di kancah nasional, SFC berencana mengangkat Jeki Arisandi masuk dalam tim utama.

"Jeki mengalami peningkatan kemampuan sejak bergabung dengan SFC musim lalu, sehingga musim depan dia akan dimasukkan dalam tim inti," ujar Hendri.

Menurut dia, kualitas Jeki telah terbukti meskipun terbilang jarang diturunkan oleh pelatih Ivan Kolev pada musim lalu.

"Jeki sempat bermain saat babak penyisihan AFC Cup, selain itu dia juga terpanggil mengikuti seleksi Timnas U-23 beberapa waktu lalu. Artinya, dia memang sudah layak masuk tim inti," tandasnya.

Negosiasi Pemain Digelar di Jakarta

PALEMBANG - Direktur Keuangan PT SOM Augie Bunyamin mengatakan, proses negosiasi pemain terus dilakukan lewat ponsel. Untuk memastikannya, maka SFC mengutus pelatih Kashartadi ke Jakarta untuk bertemu langsung dengan 19 pemain.

"Kepastian negosiasinya di Jakarta termasuk pemain-pemain yang akan kita rekrut nantinya," jelas Augie, Minggu (17/7/2011).

Menurut Augie, negosiasi perlu dilakukan di Jakarta karena ada beberapa pemain yang memperkuat Timnas, kemudian rata-rata para pemain memang tinggal di Jakarta.

"Lebih strategis jika negosiasi digelar di Jakarta," jelas Augie.

Kas Risau Soal Regulasi LSI


PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC Kashartadi mengaku risau dengan tidak kunjung ada kejelasan tentang regulasi dari kepengurusan PSSI yang baru soal format Liga Super Indonesia (LSI). Dia pun menunggu jadwal tentang kapan dimulainya kompetisi.

"Sebab persoalan jadwal kompetisi dan regulasi itu sangat berpengaruh kepada persoalan persiapan tim ini nantinya," kata Kashartadi, Minggu (17/7/2011).

Menurut Kas, jika sudah ada kepastian maka program yang disusun pun tidak ada masalah. Pasalnya jika kompetisi baru dimulai Desember tentunya tidak perlu terburu-buru menggelar latihan. Sebaliknya, jika kompetisi dimulai September, maka latihan akan segera dimulai para hari ketiga pelaksanaan bulan Puasa.

"Artinya ada target-target. Sebab dengan tim yang ada saya pikir kita hanya memerlukan waktu sekitar 1,5 bulan untuk mmempersiapkan, tetapi jika belum ada kepastian, maka akan cukup sulit mengatur program," urai Kas.