Senin, 18 Oktober 2010

Sriwijaya Mulay Bangkit


Sriwijaya FC mulai keluar dari keterpurukan. Ini setelah tim berjuluk Laskar Wong Kito ini mampu menang tipis 2-1 (2-0) atas PSM Makassar, pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL), di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, kemarin (17/10). 
Kemenangan ini merupakan kebangkitan Sriwijaya dari dua kekalahan beruntun. Ya, kemenangan ini merupakan kemenangan perdana bagi Sriwijaya di musim ini. Sebelumnya, skuadra Ivan Venkov Kolev, tampil buruk setelah tumbang 1-3 dari Deltras Sidoarjo (29/10), dan kalah 0-1 dari Persela Lamongan, (2/10) lalu.
“Saya berterima kasih kepada seluruh pemain yang tampil maksimal di pertandingan ini. Meski dalam kondisi tidak full mereka mampu menjalankan permainan dengan baik,” kata pelatih Sriwijaya FC, Ivan Venkov Kolev, saat konferensi pers, kemarin (17/10).
Hasil poin penuh ini bukan hanya sebagai kebangkitan Laskar Wong Kito. Dengan penambahan poin tiga ini juga membebaskan Sriwijaya dari zona tegradasi. Ya, saat ini, tim juara double winner 2007 ini berada di peringkat ke-13 menggeser Pelita Jaya yang sama-sama mengoleksi 3 poin. 
Sriwijaya sendiri berhak mendapat poin penuh ini. Ya, meski turun dengan pemain yang maksimal setelah ditinggal beberapa pilar terbaiknya, seperti kiper Ferry Rotinsulu, Budi Sudarsono, Arif Suyono, dan Oktavianus Maniani yang masih bergelut cedera tidak menyurutkan perjuangan Ponaryo Astaman dkk. 
Sepanjang babak pertama, tim double winner pramusim ini mendominasi permainan. Beberapa peluang terus diciptakan Laskar Sriwijaya. Baru memasuki menit ke-19, Sriwijaya mampu memecahkan kebuntuan.
Hal ini setelah, wasit Jimmy Napitupulu, memberikan hadiah penalti kepada Sriwijaya, setelah pemain belakang PSM, Fadli Hariri melanggar Mahyadi Panggabean di dalam kotak penalti. Ponaryo Astaman yang menjadi eksekutor gagal memanfaatkan dengan baik setelah tendangannya ditepis kiper Deni Marcel. Tapi berkat kesigapannya, Ponaryo mampu memanfaatkan bola rebound tendangan penalti itu. Skor 1-0 untuk Sriwijaya.
Sukses unggul satu gol semakin membuat beringas Sriwijaya. Juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut ini terus memberikan tekanan. Hasilnya, pada menit ke-29 giliran striker Park Jung-Hwan membobol gawang PSM, setelah mendapat umpan cantik dari Mahyadi Panggabean. Skor 2-0 untuk Sriwijaya hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, PSM mulai memberikan perlawanan. Beberapa tekanan terus dilakukan Obiora Richard dkk. Hasilnya pada menit ke-72, striker Andi Oddang mampu memperkecil ketertinggalan, dengan membobol gawang Fauzal Mubarok setelah mendapatkan umpan lemparan dalam Fadli Hariri. Skor 2-1 untuk Sriwijaya hingga laga usai.
Sukses memetik poin penuh di laga home perdana, Sriwijaya langsung fokus pada laga home kedua melawan Persiba Balikpapan, Kamis (21/10) nanti. “Mudah-mudahan hasil ini bisa menjadi modal anak-anak untuk menjalani pertandingan selanjutnya,” imbuh mantan pelatih timnas Indonesia ini.
Sementara itu, meski kalah dari Sriwijaya tak membuat PSM turun peringkat. Tim berjuluk Juku Eja ini tetap berada di peringkat ke-3 dengan perolehan 6 poin dari 3 laga yang dilakoni. Tapi meski demikian, pelatih PSM Robert Rene Albert tak dapat menyembunyikan kekecewaannya dengan kekalahan ini. “Babak pertama kami terus tertekan dan tidak memberikan perlawanan. Sehingga, Sriwijaya mampu menciptakan dua gol ke gawang kami,” kata pelatih Rene Albert.
Mantan pelatih Arema FC ini juga sedikit menyayangkan kinerja wasit Jimmy Napitupulu yang dinilai kurang maksimal pada pertandingan ini. “Sebelumnya kami bukan takut pada permainan, tapi takut dengan kualitas wasit. Dan kita lihat hadiah penalti tadi. Tapi, kami tak mau berkomentar banyak. Inilah hasil yang kami terima. Dan Sriwijaya berhak mendapatkan poin penuh karena mendominasi permainan,” pungkasnya. (mg43/mg42) 
 
 
 
Park Jung-Hwan mampu menjawab keraguan publik Sriwijaya FC. Satu gol ke gawang PSM Makassar pada menit 29 merupakan bukti bahwa ketajaman pemain asal Korea Selatan ini, masih harus diperhitungkan oleh kontestan Indonesia Super Leagua (ISL) lain musim ini. 
Sebelumnya nama pemain kelahiran 14 Januari 1977 memang sedang menjadi sorotan karena performanya yang sedikit menurun. Selain ketajamannya berkurang dia juga kurang berkontribusi terhadap tim. Padahal, eks pemain PSM dan Persiba ini, selalu menjadi pilihan utama pelatih Ivan Venkov Kolev dan selalu mendapat tempat yang istimewa di depan sebagai striker tunggal.
“Saya senang bisa mencetak gol. Ini semua buat suporter Sriwijaya. Gol ini akan menjadi motivasi pada laga-laga berikutnya,” ujar Park sapaan akrabnya usai pertandingan kemarin (17/10). 
Gol yang tercipta ke gawang Denny Marcel itu menjadi yang pertama kalinya bagi Park musim ini. Ya, pada dua laga awal ISL menghadapi Deltras (29/9) dan Persela (2/10) lalu Park tak mampu berbuat banyak. Padahal pada laga pemanasan dia cukup bersinar dengan mengemas empat gol, dari tujuh laga yang diarungi. Dua gol kegang PS Bangka pada laga uji coba (24/8) lalu, kemudian dua gol saat mengikuti turnamen Inter Island Cup (IIC). Yakni menghadapi Persib (30/8) dan Persiwa Wamena (5/9) lalu.
Tak hanya itu pada musim sebelumnya dia mampu menciptakan 5 gol untuk Persiba dan dua gol saat memperkuat PSM. Namun pada Perang Bintang 2010, saat tim All Star menang 5-4 atas Arema Indonesia di Stadion Kanjuruhan Malang (6/6) lalu, Park mampu menciptakan dua gol. 
“Semua pemain pasti ingin memberikan yang terbaik pada timnya. Saya telah berusaha maksimal untuk itu, meskipun hasilnya masih belum optimal. Ke depan saya masih perlu kerja lebih keras lagi,” tambah dia.
Keinginan eks pemain PSM Makassar untuk menciptakan gol lebih banyak lagi bisa saja tercapai. Mengingat Park kembali akan menjadi tumpuan utama barisan depan bersama Keith Kayamba Gumbs.
”Posisi menentukan saya untuk menciptakan gol. Bila saya bermain menjadi striker saya akan lebih berpeluang menciptakan gol dari pada pada posisi gelandang atau winger. Semua kami serahkan pada pelatih,” pungkas Park. (mg42) 

Profil 
Nama: Park Jung-Hwan
TTL: Korea Selatan, 14 Januari 1977
Posisi: Striker
TB/BB: 180 cm/ 81 kg
Karir Klub: Jeonbuk Hyundai Motor (2005), Yantai Yithen (China) (2006), Suwon FC (Korea) (2007), Persiba Balikpapan (2008), PSM Makassar (2009) dan Sriwijaya FC (2010-2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar